Thursday, June 20, 2013

Fitur-Fitur pada Nagios

Setelah menulis tentang nagios pada tulisan sebelumnya (http://yayanandrea.blogspot.com/2013/06/nagios-pada-ubuntu-1204-lts.html), maka pada pagi ini, penulis ingin menjelaskan lebih detail tentang fitur-fitur yang ada pada Nagios. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, salah satu fungsi dari nagios adalah memonitoring host-host pada suatu jaringan. Ketika proses konfigurasi telah selesai, login sebagai nagiosadmin. Pada bagian kiri halaman utama Nagios, terdapat beberapa menu. Berikut di antaranya :

1. Map
Ketika memilih menu "map", maka akan ditampilkan halaman seperti di bawah ini.

Halaman ini merupakan peta monitoring dari Nagiosadmin, seperti terlihat pada gambar, nagios admin terhubung pada host. Dari gambar di atas, terlihat berapa jumlah host yang sedang dimonitoring oleh seorang nagiosadmin. Warna hijau menunjukkan host yang sedang dimonitoring tersebut dalam keadaan aktif (UP). Untuk melihat detail dari salah satu host, klik dua kali (double-click) pada host tersebut.

2. Host
Jika di pilih menu host, akan ditampilkan halaman Host Status Detail seperti di bawah ini. Pada halaman ini, seorang nagiosadmin dapat melihat ada berapa host yang sedang dimonitoring, status masing-masing host, kapan terakhir kali pengecekan, durasi pengecekan, dan status information.

Pada konfigurasi yang dilakukan, nagiosadmin menambahkan ping server pada konfigurasi service. Jadi, ketika proses monitoring, nagiosadmin melakukan ping secara otomatis ke host yang dimonitoring. Ketika ada balasan dari host, berarti host yang dimonitoring sedang aktif.

3. Service
Untuk melihat masing-masing service yang dimonitoring, dapat di pilih menu service pada menu di bagian kiri halaman. Kemudian akan ditampilkan Service Status detail. Dari halaman ini, terlihat service apa saja yang dimonitoring pada semua host, sesuai dengan konfigurasi yang dilakukan. Pada bagian status, terlihat status dari masing-masing service, apakah service tersebut berstatus OK, Unknown, atau Critical. Pada status information, tertulis keterangan dari tiap status dari service yang dimonitoring.


Untuk melihat status service secara lebih detail, klik pada service tersebut. Penulis memilih salah satu service (HTTP) pada host teratas pada tabel, yakni seorang teman yang bernama Asra Amalia. Seperti yang terlihat, service ini berstatus OK, sehingga tampil seperti gambar di bawah ini.

Dari gambar di atas, dapat diamati status dari service HTTP, perintah-perintah service ini dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan halaman tersebut.  
4. Host Groups
Ketika menu host groups di pilih, maka akan tampil halaman Service Overview for All Host Groups. Pada halaman ini, dapat di lihat host yang sedang di monitoring, status masing-masing host, status dari service yang di monitoring, dan action yang dilakukan pada tiap host.

Pada menu ini, terdapat dua submenu. Pilih submenu summary jika ingin melihat summary dari status service tiap-tiap service yang dimonitoring pada semua host. Di halaman ini akan terlihat bahwa untuk Debian servers, ada 24 service yang berstatus OK, 11 Unknown (yang semuanya belum ditangani), dan 7 Critical. Kemudian summary dari service yang lain juga ditampilkan

Jika di pilih salah satu dari service status summary di atas, maka pada halaman akan ditampilkan service status detail. Gambar di bawah ini merupakan detail dari service status yang unknown.

Dari gambar di atas, terlihat bahwa ada 11 service yang statusnya tidak di ketahui, yakni current load dan ping pada lima remote host dan service ping pada localhost. Keterangan dari service yang ditampilkan dapat di lihat pada status information.

Pada menu di kiri halaman nagios, terdapat menu problem yang ketika di pilih akan menampilkan halaman di bawah ini.

Service yang dinyatakan bermasalah oleh nagios adalah service yang status-nya unknown dan critical. Seperti gambar di atas, tiap-tiap service yang bermasalah pada masing-masing host ditampilkan ketika di pilih menu problem. Seorang nagiosadmin dapat melihat detail dari service yang bermasalah dengan memilih salah satunya, seperti di bawah ini. Setelah di lihat detail dari service ini, maka seorang nagiosadmin dapat mengetahui apa penyebab service ini dikategorikan bermasalah.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Jika ada kritik dan saran, silahkan tinggalkan komentar.
Tak lupa penulis mengingatkan tentang etika dalam berbagi informasi. Seandainya tulisan ini menjadi referensi bagi pembaca, mohon ditampilkan..
Terima kasih telah berkunjung...

»»  READMORE...

Saturday, June 15, 2013

Nagios Pada Ubuntu 12.04 LTS

          Nagios adalah open source aplikasi yang memantau untuk masalah jaringan komputer sehingga mereka bisa diperbaiki lebih cepat. Nagios dirancang untuk digunakan dengan Linux sistem operasi , tetapi juga akan bekerja di bawah Unix dan sebagian sistem berbasis Unix.
 

          Nagios berjalan pada pemeriksaan berkala yang ditentukan pengguna sumber daya dan jasa. Sumber daya yang dapat dipantau termasuk memori penggunaan, penggunaan disk, mikroprosesor beban, jumlah yang sedang berjalan proses es, dan file log. Layanan yang dapat dipantau meliputi Mail Transfer Protocol Sederhana (SMTP), Post Office Protocol 3 (POP3), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan lain protokol jaringan yang umum. Program ini dapat memonitor variabel lingkungan seperti suhu, kelembaban, atau tekanan udara dalam hubungannya dengan perangkat keras ukur yang tepat. Sebuah user-friendly berbasis web antarmuka pengguna grafis disediakan. Sebuah sistem otorisasi memungkinkan administrator untuk membatasi akses yang diperlukan.
 

          Nagios telah terbukti populer di kalangan usaha kecil. Pengguna lainnya termasuk penyedia layanan Internet (ISP), lembaga pendidikan, instansi pemerintah, lembaga perawatan kesehatan, perusahaan manufaktur, dan lembaga keuangan. Sebelumnya disebut NetSaint, nagios dikembangkan oleh Ethan Gelstad dan disempurnakan oleh banyak kontributor.

Berikut merupakan beberapa keistimewaan dari Nagios :
  1. Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb)
  2. Servis cek yang paralel
  3. Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berle
  4. Web interface yang fakultatip untuk melihat status network, urutan masalah dan pemberitahuan, log file, dsb).
  5. Memonitoring sumber-sumber host (load prosesor, penggunaan disk, dsb)
  6. Desain plugin yang serderhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya
  7. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis atau host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah Perputaran file log yang otomatis
Langkah - langkah konfigurasi Nagios : 
  • Masuk ke root (#)
  • Install apache2, dengan perintah : #apt-get install apache2
  • Install Nagios3, dengan perintah : #apt-get install nagios3
  • Lakukan konfigurasi localhost_nagios2 untuk menentukan host tetangga yang akan di monitoring, dengan perintah : #nano /etc/nagios3/conf.d/localhost_nagios2.cfg
  • pada "define host { " isikan host yang akan di monitoring, dalam praktikum ini, penulis akan memonitoring dua host tetangga. Jadi, yang penulis lakukan adalah mengcopy file localhost_nagios2.cfg kemudian mengisi :
          pada use, tidak dilakukan perubahan
          pada host_name, isi nama host yang akan di monitoring (hafizh dan gunawan)
          pada alias, isi nama alias dari host (satu dan dua)
          pada address, isi alamat IP host yang akan dimonitoring

          untuk font (merah) dan alamat IP, disesuaikan saja dengan kebutuhan.
          Berikut yang penulis lakukan :
         

  • pada "define service { ", lakukan perubahan pada host_name, sesuaikan dengan host_name pada pengaturan sebelumnya. Karena yang penulis monitoring ada dua host, maka yang penulis lakukan adalah mengcopy masing-masing define service menjadi dua untuk masing-masing host_name. Lakukan perubahan host_name pada SEMUA define service. Kemudian save.
 
  • Selanjutnya lakukan konfigurasi hostgroups_nagios2.cfg, dengan perintah : #nano /etc/nagios3/conf.d/hostgroups_nagios2.cfg
  • Pada "define hostgroup {" lakukan perubahan pada members. Isikan host_name yang telah di buat pada langkah sebelumnya. Jika lebih dari satu host, isikan kedua host_name yang dipisahkan tanda koma (,) tanpa spasi. Misalnya hafizh,gunawan. Jika hostgroup yang ada hanya sampai ssh-accessible servers, tambahkan ping servers, dengan cara mengcopy hostgroup, kemudian sesuaikan untuk ping servers. Kemudian save. Lebih jelasnya dengan gambar di bawah ini :
  • Lakukan konfigurasi services_nagios2.cfg, dengan perintah : #nano /etc/nagios3/conf.d/services_nagios2.cfg . Tambahkan define service untuk ping server, dengan mengcopy salah satu define service, kemudian melakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan, yakni ping server. Lebih jelasnya denga gambar di bawah ini :


  • Restart Nagios3 anda, dengan perintah : # /etc/init.d/nagios3 restart
  • Lakukan perubahan password pada nagios. Untuk bisa login ke Nagios, hanya admin dari nagios yang dapat melakukannya. Hal ini dikarenakan oleh jaringan hanya dapat di amati oleh admin. Berikut perintahnya : #htpasswd -c /etc/nagios3/htpasswd.users nagiosadmin
  • Pada new password : masukkan password yang anda inginkan
  • Pada Re-type password : masukkan ulang password yang anda inginkan.
  • Kemudian masuk ke browser, ketikkan : http://localhost/nagios3
  • Masukkan nagiosadmin pada username dan masukkan password yang anda buat sebelumnya pada password.
  • Setelah login, akan tampil halaman berikut :


Hasil dari konfigurasi tadi adalah adanya dua host yang saya monitoring.




Dari monitoring ini, kita dapat mengetahui banyak hal yang kita inginkan, sesuai dengan menu yang ada pada kiri halaman. Berikut beberapa gambar hasil monitoring yang saya lakukan :











Berikut gambar ketika salah satu host sudah down. Akan menjadi berwarna merah.



Demikian yang dapat saya bagi pada siang ini. Terima kasih kepada bang Budi yang memberikan banyak masukan. Silahkan kunjungi blog-nya yang menjadi referensi dari tulisan ini di http://budi-aog.blogspot.com/2012/07/installasi-nagios3-pada-ubuntu-1104.html
Untuk melihat lebih jelas tentang fitur-fitur yang ada pada nagios, silahkan kunjungi halaman ini >> http://yayanandrea.blogspot.com/2013/06/fitur-fitur-pada-nagios.html

Saran untuk tulisan ini akan sangat diharapkan.
Silahkan kunjungi blog penulis dengan tulisan yang lebih umum di http://like-and-buy.blogspot.com
Terima kasih telah berkunjung...
»»  READMORE...

Monday, May 27, 2013

Cacti pada Ubuntu 12.04 LTS

Cacti merupakan pemantauan sistem berbasis web yang ditulis dalam PHP dan berlisensi di bawah GPL. Cacti menggunakan RRDTool untuk membangun grafik. Jadi jika Anda ingin menampilkan beberapa grafik dalam file rrd, Anda dapat dengan mudah melampirkannya ke Cacti, sehingga Anda dapat melihat grafik CPU, penggunaan RAM, statistik round trip waktu, pemanfaatan bandwidth dan lebih banyak informasi yang dikumpulkan dari berbagai host. Cacti juga mendukung SNMP yang memungkinkan untuk memantau hampir semua perangkat dalam jaringan Anda: host Linux, * BSD host, Windows host, perangkat Cisco, Juniper Tool, voip telepon, router, switch.
(Sumber : http://dennyzzy.blogspot.com/2012/04/linux-monitoring-tools-berbasis-web.html)
Jadi, Cacti adalah aplikasi frontend dari RRDTool yang menyimpan informasi kedalam database MySQL dan membuat grafik berdasarkan informasi tersebut. Proses pengambilan data (lewat SNMP maupun skrip) sampai kepada pembuatan grafik dilakukan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Secara sekilas, cacti mempunyai tampilan grafik yang sama dengan MTRG, namun cacti mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan MRTG seperti adanya template untuk grafik, zoom grafik dan lain sebagainya.
Cacti dapat digunakan untuk menyimpan graph, data sources, dan round robin archives ke dalam sebuah database. Aplikasi ini juga mendukung protocol SNMP, sehingga dapat digunakan untuk membuat traffic graph menggunakan MRTG.
(Sumber : http://feryanalfatha.blogspot.com/)

Cara Instalasi Cacti :

Jika menginstall cacti pada sistem anda, sebaiknya diketahui bahwa paket-paket berikut merupakan paket yang harus ada pada sistem :
  • Apache 2 sebagai web Server dan php supportnya.
  • Mysql Server dan php support.
  • RRDTool.
  • Cacti (latest version).
Sebelum lanjut ke tahap instalasi jangan lupa untuk memperbarui source repository anda terlebih dahulu.
Cara  installasi paket-paket diatas :

  1. Install apache2 web server dengan php supportnya, dengan cara : apt-get install apache2 apache2.2-common apache2-mpm-prefork apache2-utils libapache2-mod-php5 php5-cli php5-common php5-cgi
  2. Install mysql server dengan php support, dengan cara : apt-get install mysql-server mysql-client libmysqlclient16-dev php5-mysql make gcc g++  cgilib libfreetype6 libttf-dev libttf2 libpngwriter0-dev libpng3-dev libfreetype6-dev libart-2.0-dev snmp
  3. Install RRDTool  : apt-get install rrdtool
  4. Install Cacti dengan : apt-get install cacti
Pada saat proses installasi mysql nanti akan ada form untuk pengisian password “root” mysql nya, isi saja sesuai dengan keinginan anda dan databasenya akan otomatis ter-create ketika proses instalasi Cacti nya. Pastikan semua paket yg diinstall itu tidak mengalami error dan failed. Setelah itu maka langkah berikutnya adalah mengkonfigurasi cactinya. dengan cara diakses via browser dengan alamat http://ip-server/cacti/ atau kalau dari localhost gunakan url : http://localhost/cacti/ maka akan keluar tampilan seperti dibawah ini :

Gambar

klik next saja dan akan lanjut pada gambar dibawah in

Gambar

terdapat dua pilihan pada menu drop down, pilih saja yg new install, lalu tekan next.

Gambar

Jika instalasi berjalan lancar tanpa adanya error maka langkah selanjutnya bisa langsung menekan tombol finish.

Gambar

Silahkan isikan dengan (default)
  • username : admin
  • passwordnya : admin
Gambar

Setelah berhasil login anda akan diminta untuk mengganti password defaultnya untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Ya sudah, lakukan saja penggantian password nya sesuai keinginan anda. Setelah login, akan tampil seperti berikut ini :

Gambar

Gambar diatas adalah gambar halaman depan Cacti.


Cara menambahkan Device :
Untuk menambahkan device yang ingin di monitoring langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah :
  • Pada Tab Device, pilih “add” pada link atas kanan.
  • Lalu pada form Device (new), sesuaikan dengan device yang ingin di monitoring.
  • Description : Isikan nama device yang akan dimonitoring.
  • Hostname : Isikan IP Address dari device yang akan dimonitoring.
  • Host Template : Pilih “Local Linux Machine” atau ucd/net SNMP Host jika device yang akan dimonitoring PC biasa seperti windows client.
  • SNMP Version : Pilih sesuai versi SNMP yang di setup di device Gateway, dalam hal ini version 
  • SNMP Communitiy : umumnya pakai “public” tapi jika memang di set lain, tinggal menyesuaikan.
  • Pada tugas saya, yang akan dimonitoring adalah router kampus Politeknik Caltex Riau, sehingga konfigurasi yang saya lakukan adalah seperti gambar di bawah ini : 
         


  • Jika telah diisi sesuai keinginan, klik create pada sudut kanan bawah.
  • Selanjutnya, pada bagian “associated data query” pilih “add data query=SNMP- Interface Statistic” dengan “index method=Uptime Goes Backward” lalu klik add.
  • Kemudian untuk memastikan SNMP nya beroperasi di device tersebut, klik “verbose query” pada bagian “associated data query” di SNMP-Interface Statistic. Jika tidak ada error di SNMP (lihat bagian paling bawah kanan) klik save. 
  • Kemudian pada menu device klik device yang sudah kita buat yaitu gateway, selanjutnya klik “create graphs for this host. 
  • Pada bagian data query [SNMP-Interface statistic] centang bagian interface dari device gateway yang akan ditampilkan grafik trafiknya. Pada bagian select graph type, pilih sesuai keinginan, pada tugas saya ini, saya memilih “In/Out Bits with total bandwidth”. Dan klik create.
  • Kemudian untuk menampilkan di graph tree, pada bagian graph management pilih host:gateway yaitu device yang sudah dibuat sebelumya. Centang semua graph yang muncul dan di bagian action pilih “Place on a Tree” klik go. 
  • Selanjutnya akan munculan tampilan Place on a Tree (Default Tree). 
  • Kemudian tampilan di graph akan muncul device gateway, pada waktu awalnya memang grafiknya tidak muncul langsung karena perlu waktu untuk query data ke device gateway. Setelah beberapa menit akan muncul trafik data untuk tiap interface yang sudah kita centang sebelumya.
(Sumber : http://maderobot.wordpress.com/2012/07/09/install-dan-konfigurasi-cacti-di-ubuntu-12-04-lts-precise-pangolin/     ||     http://budi-aog.blogspot.com/2012/06/konfirgurasi-cacti-di-ubuntu-11.html     ||     dan beberapa perubahan penulis)


Berikut hasil dari monitoring yang saya lakukan :

Dari gambar di atas, terlihat bahwa pada kampus saya (Politeknik Caltex Riau), Upload (Inbound) lebih besar dibanding Download (Outbound) dilihat dari sisi interface router yang terhubung ke jaringan local.


Berikut grafik yang tampil ketika data yang diambil adalah pada localhost. Untuk localhost, pada add device menyesuaikan saja pengisian Description, Hostname dan parameter lainnya.
Pada monitoring localhost, grafik yang dapat ditampilkan adalah grafik load average, logged in users, memory usage dan processes.




Demikian yang dapat saya bagi, jika ada kesalahan atau kritik dan saran sila email ke yayanandrea_pcr@ymail.com atau beri komentar pada postingan ini.
Terima kasih...
»»  READMORE...

Tuesday, May 14, 2013

SNMP dan MRTG pada Ubuntu 12.04 LTS

Pengertian SNMP

SNMP merupakan singkatan dari Simple Network Management Protocol. SNMP adalah sebuah protokol yang dirancang untuk memberikan kemampuan kepada pengguna untuk memantau dan mengatur jaringan komputernya secara sistematis dari jarak jauh atau dalam satu pusat kontrol saja. Pengolahan ini dijalankan dengan menggumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap variabel-variabel dalam elemen jaringan yang di kelola. 

Elemen-Elemen SNMP
  • Manajer, yaitu pelaksana dan manajemen jaringan. Pada kenyataannya manager ini merupakan komputer biasa yang  ada pada jaringan yang mengoperaksikan perangkat lunak untuk manajemen jaringan. Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang berkomunikasi dengan agen-agennya dan dalam jaringan. Manajer akan mengumpulkan informasi informasi dari agen dari jaringan yang diminta oleh administrator saja bukan semua informasi yang dimiliki oleh agen.
  • MIB (Manager Information Base), dapat dikatakan sebagai struktur basis data variabel dari elemen jaringan yang dikelola. Struktrur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat dikelola atau ditetapkan dengan mudah.
  • Agen, merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat lokal yang menerangkan keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi.
(sumber: http://indrasufian.wordpress.com/2008/05/01/simple-network-management-protocol-snmp/)


Pengertian MRTG
MRTG merupakan singkatan dari Multi Router Traffic Grapher). MRTG adalah aplikasi yang digunakan untuk memantau beban trafik pada link jaringan. MRTG akan membuat halaman HTML yang berisi gambar GIF yang mengambarkan trafik melalui jaringan secara harian, mingguan, bulanan dan tahunan. MRTG dibuat oleh Tobias Oetiker menggunakan Perl dan C dan tersedia untuk sistim operasi UNIX dan Windows NT.
(sumber :  http://bosgentongs.com/2011/09/24/mrtg-the-multi-router-traffic-grapher/)

Tutorial Installasi SNMP dan MRTG pada Linux Ubuntu 12.04 LTS
  
1. Masuk ke terminal pada Ubuntu 
2. Install apache2 untuk mendukung pembuatan folder /var/www 
    apt-get install apache2 
3. Install snmp dan snmpd
    apt-get install snmp snmpd
4. Masuk ke snmpd.conf
    nano /etc/snmp/snmpd.conf
5. Edit file snmpd.conf yang mengatur agen untuk merespon snmp menjadi manajemen. tambahkan tulisan warna pink  ke file snmpd.conf anda

# It’s no longer typically necessary to use the full ‘com2sec/group/access’ configuration
# r[ou]user and r[ow]community, together with suitable views, should cover most requirements

rocommunity snmp@key 172.16.30.18
rocommunity snmp@key 127.0.0.1
###############################################################################
 

(172.16.30.18 merupakan IP dari PC).

Pada sysLocation, tuliskan tempat local host anda. Kemudian pada sysContact Me, isikan email anda.

# SYSTEM INFORMATION
#

# Note that setting these values here, results in the corresponding MIB objects being ‘read-only’
# See snmpd.conf(5) for more details
sysLocation LabJartelPCR
sysContact Me yayanandrea_pcr@ymail.com

# Application + End-to-End layers
sysServices 72
#



6. Restart snmpd untuk menjalankan konfigurasi yang telah dilakukan.
    nano /etc/init.d/snmpd restart
7. Lakukan pengujian snmpd dengan snmpdwalk
    snmpwalk -v 1 -c snmp@key -O e 127.0.0.1

(sumber: http://ithelpblog.com/os/linux/debian/ubuntu-debian/install-and-configure-snmpd-and-snmp-server-on-ubuntu-12-or-debian/

8. Install mrtg
    apt-get install mrtg
9. Lakukan konfigurasi mrtg untuk localhost (jika ingin menampilkan grafik mrtg untuk router CISCO, ganti localhost dengan IP gateway)
    cfgmaker public@localhost > /etc/mrtg.cfg
10. Tampilkan grafik dari konfigurasi mrtg, dengan membuat file index.html di direktori /var/www/mrtg
     indexmaker --output=/var/www/mrtg/index.html /etc/mrtg.cfg

(jika directory /var/www/mrtg belum ada, jalankan perintah mkdir /var/www/mrtg)
11.  Jalankan perintah mrtg
     mrtg
(jika terjadi error, jalakan perintah sudo env LANG=C /usr/bin/mrtg /etc/mrtg.cfg)
12. Tinggalkan terminal, buka web browser (penulis menggunakan mozilla firefox), akses ke :
http://localhost/mrtg
13. Amati grafik yang ditampilkan.


Hasil praktikum penulis
















Hasil di atas merupakan grafik traffik dari local host. Saat grafik ini di ambil, penulis menjalankan perintah ping ke situs google.com dengan ukuran paket bervariasi, yakni 20000 bytes, 25000 bytes, 30000 bytes dan sambil browsing ke situs sembarang. Local host terletak di Lab Jartel PCR.

Berikut merupakan hasil praktikum penulis untuk menampilkan traffik di router kampus (Politeknik Caltex Riau). Pada Router kampus ini, terdapat beberapa interfaces. Interface yang terhubung diantaranya :
Internet-Hosting2, DMZ, Staf-Puskom, LAB, dan lain sebagainya seperti yang penulis tampilkan di bawah ini.




Dari tampilan grafik di atas, terlihat bahwa pada sekitar pukul 15.30-17.00 WIB (saat penulis mengambil data), ada beberapa interfaces yang tidak lagi ada aktivitas. 

untuk mendapatkan tampilan grafik di atas (traffic router PCR), lakukan konfigurasi file snmpd.conf
nano /etc/snmp/snmpd.conf

ubah :
rocommunity public localhost
menjadi :
#rocommunity public localhost 

simpan hasil konfigurasi, kemudian restart snmpd

selanjutnya jalankan perintah :
cfgmaker public@**.**.**.* > /etc/mrtg.cfg
(tanda * merupakan IP gateway)
Tampilkan grafik dengan perintah :
indexmaker --output=/var/www/mrtg/index.html /etc/mrtg.cfg

akses http://localhost/mrtg

(sumber : modul praktikum penulis)

tips : Jika terjadi error atau tidak sesuai yang penulis sajikan, sila kirim email ke yayanandrea_pcr@ymail.com atau cari solusi-nya di askubuntu.com atau google.com. Jika masih error, bertanyalah kepada teman anda, jika masih tidak ada solusi, install ulang Ubuntu anda :).

Silahkan beri komentar ^.^ 
»»  READMORE...

Sunday, February 3, 2013

Konfigurasi NAT dengan mikrotik


Cara console ke mikrotik menggunakan winbox adalah :
·        Hubungkan mikrotik ke jaringan
·        Jalankan Winbox
·        Pada Connect To, klik icon …
·        Maka akan dilakukan pencarian Mac address oleh winbox. Setelah ditemukan, klik pada mac address tersebut
          ·        Pada Login, masukkan admin dan kosongkan password-nya. Ini adalah Login secara default
 
Konfigurasi IP dan Interfaces

Untuk pengaturan IP, pada teknologi WAN, admin hanya bisa mengatur IP jaringan LAN-nya saja. Sedangkan untuk IP public, itu di dapat dari ISP, dalam praktikum ini, IP public-nya adalah IP jaringan PCR. Kami, kelompok 6, mendapatkan IP public yaitu 172.16.30.30/26. Awalnya, terdapat masalah, yakni IP public yang kami terima tidak benar, yakni ada interferensi dari IP kelompok lain. Untuk mengatasi masalah ini, maka kami melakukan troubleshoot pada switch, untuk memastikan bahwa yang terhubung ke jaringan kami tidak terhubung dengan jaringan kelompok lain. Yang kami lakukan adalah mencabut semua kabel LAN pada switch, kemudian memasang hanya kabel LAN dari 4 komputer kami, dan 1 port dari Ethernet 2 dari mikrotik.

Pada pengaturan IP jaringan internal kami, kami lakukan pengaturan IP dengan cara mengisi Address dengan alamat IP : 192.168.60.0/24, Network dengan IP : 192.168.60.0. Karena jaringan internal kami terhubung pada Ethernet 2 pada mikrotik, maka Interface kami pilih “ether 2 LAN kelompok 6”.

Setting DHCP Client

Pengaturan DHCP Client dilakukan dengan cara memilih IP pada winbox, kemudian pilih DHCP Client

Pada DHCP Client pilih add

Pada Interface, pilih ether 1-internet, yakni interface yang terhubung ke jaringan luar (public), kemudian pilih Apply, lalu OK

Setting DHCP server
Seperti pada DHCP client, pilih IP, kemudian pilih DHCP server

Kemudian pada DHCP server, pilih DHCP setup
                  
Pada DHCP setup, isi ether 2 LAN kelompok 6 pada DHCP server Interface, kemudian Next. Pada DHCP Address Space, isikan 192.168.60.0/24, lalu Next
                       
Pada Gateway for DHCP Network, isikan IP yang akan menjadi default gateway untuk LAN, yakni 192.168.60.1, kemudian Next
                   
Kemudian kosongkan DHCP Relay. Pada praktikum, praktikan tidak mengosongkan DHCP Relay, sehingga ketika melakukan test, pada komputer tidak diberikan IP yang seharusnya adalah usable IP dari 192.168.60.0/24. Kami melakukan troubleshooting, kami kosongkan DHCP Relay, barulah berhasil pemberian IP pada komputer
                       
Pengaturan DHCP server selesai

Setting NAT
Ketika melakukan pengaturan NAT, buka IP pada Winbox, kemudian pilih firewall
                          
Kemudian pilih NAT, pilih add.

Pada Chain, pilih scrnat, dan pada Out Interface pilih ether 1 Internet.
Kemudian pada action, pilih Masquerade

Sila komentar ^.^
»»  READMORE...